Powered By Blogger

Minggu, 27 Mei 2012

Me And My Daddy - One Shoot


AUTHOR       : Askarian Friska Sastika
CAST            : 
Park Jungsoo - Leeteuk
Angel Park                 
LENGTH        : Oneshoot
GENRE          : Impossible (?)




HAPPY READING~~~


ANGEL P.O.V
Ayahku memang orang yang seperti itu. Terkadang aku berpikir kenapa aku bisa mempunyai ayah seperti dia. Dia sangat keterlaluan, dia tak pernah peduli dengan ku. Ada kalanya terkadang aku membencinya. Wajar saja aku membencinya, karena dia tidak mempedulikanku lagi. Umma seandainya kau masih ada, aku yakin kaulah yang akan selalu peduli padaku, mengerti perasaanku, dan selalu ada disaat aku membutuhkanmu. Tidak seperti appa, yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.


PRANGG….

Aku menjatuhkan gelas yang berisi susu yang ada dimeja makan. Aku tidak mau meminum susu buatannya. Aku tidak peduli walau aku dimarahi bahkan dipukul sekalipun.

“kenapa kau tidak meminum susu yang appa buatkan?? Kenapa kau malah membuangnya??”
“aku tak suka susu”
Aku yakin kini kemarahannya padaku sudah mencapai puncak ubun-ubunnya. Tapi aku tetap tidak mempedulikannya.

Because I naughty naughty
Hey Mr. Simple

“yeobeoseyo… Ah ne… aku akan segera kesana”

Ya…ya…ya…sudah kuduga, pasti itu telpon dari kawan-kawan satu grupnya. Sudah pasti pagi-pagi buta seperti ini dia akan pergi meninggalkanku lagi.
“terserah kau mau sarapan atau tidak. Yang jelas appa sudah menyiapkan ini semua untukmu. Appa pergi dulu”
Lihatlah dengan mudahnya dia bicara seperti itu. Apa dia tidak mengerti perasaanku saat ini. Orang ini ayahku atau bukan sih. Dengan seenaknya saja dia pergi meninggalkanku sendiri.
“pergilah….”
Sejenak dia menghentikan langkahnya dan menoleh kearahku.
“pergilah sesuka hatimu…”
“angel-ah”
“cepat pergi” sekuat tenaga aku berusaha agar air mata ini tidak tumpah. Aku tak mau dia melihatku menangis
“AKU BILANG CEPAT PERGI. BILA PERLU APPA TAK USAH KEMBALI LAGI”
Aku berlari ke kamar sambil menangis. Kau tahu?? Sakit rasanya punya orangtua tapi merasa kalau kau hidup sendirian. Pria itu sama sekali tak mempedulikanku. Dia hanya sibuk dengan pekerjaannya saja.


LEETEUK P.O.V        
“hyung… Hyungnim…”
Siwon yang menepuk bahuku membuatku tersadar dari lamunanku. Kejadian tadi pagi benar-benar membuatku kehilangan konsentrasi. Anak itu, kenapa dia memperlakukanku seperti ini.
“hyungnim… Waeyo?? Apa kau ada masalah??” tanya siwon yang kini ada disampingku
Aku memijat pelipisku yang membuat aku sulit untuk berpikir. Pertengkaran hebat tadi pagi menjadi beban yang sangat sakit bila disimpan dalam hati.
“waeyo?? Bertengkar dengan putrimu lagi??”
Aku hanya mengangguk lemas menjawab pertanyaan nya.
“sabar yah hyung”
“aku sudah beberapa kali sabar menghadapinya, tapi dia tidak bisa memahami keadaanku yang seperti ini” aku menyembunyikan wajahku dibalik telapak tanganku
“bukan dia yang harus memahamimu tapi kau yang memahami dia. Seharusnya sebagai ayah kau harus peka padanya. Kau harus memahami keadaan Angel seperti apa. Kehidupannya dirumah maupun disekolah kau harus mengetahuinya hyung. Sebelumnya mianhae, bukan maksudku untuk menceramahimu, tapi Angel itu adalah putrimu, anakmu satu-satunya. Dia butuh perhatian darimu hyung, dia butuh kasih sayang darimu”
“tapi kau tahu sendirikan jadwal super junior sangatlah padat. Mana mungkin aku harus bolak-balik dari rumah ke dorm. Seharusya dia bisa memahami pekerjaanku yang menyita waktu ini”
“ne arrasseo. Aku juga tidak menyalahkan jadwal kita yang sangat padat. Tapi hyung materi bukanlah segalanya untuk mencapai kebahagiaan. Kau bekerja untuknya, untuk masa depannya, tapi buat apa harta melimpah kalau dia tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah”
Ya aku tahu… Benar apa kata Siwon, materi bukanlah segala-galanya untuk mencapai kebahagiaan.
“hyungnim… Berbaikanlah dengannya. Aku yakin kalau kau memahami dirinya dia juga akan memahami dirimu. Percayalah “


Malam ini lagi-lagi aku harus meminta izin manajer untuk pulang ke rumah. Syukurlah manajer Kim orangnya sangat pengertian padaku. Mungkin karena kami sama-sama memiliki anak perempuan makanya beliau sangat memahami keadaanku saat ini.
Aku memutuskan pulang tidak terlalu malam supaya aku bisa melihat wajah putriku yang manis itu. Untuk kejadian tadi pagi aku akan melupakannya. Siwon benar, aku harus berbaikan dengannya. Aku tak mau hubungan ayah dan anak diantara kami menjadi tidak harmois.

“Angel-ah appa pulang”
Aku mendapatinya sedang asik bermain video game di ruang tengah. Aku sangat bersyukur melihatnya karena dia belum tidur. Kudekati dia dan mencium lembut rambutnya.
“sayang…. Belum ngantuk??”
Sepertinya putri kecilku ini masih marah padaku. Hahahaha tidak apa, aku akan mencobanya sekali lagi.
“sayang….”
“ngapain appa pulang….” Sahutnya ketus padaku
Dia menghentikan hobbynya itu dan beranjak menjauhiku. Ckckck putriku ini benar-benar mirip dengan ibunya.
“sayang kenapa kamu bicara seperti itu sama appa?? Kamu enggak suka appa pulang ke rumah”
“buat apa?? Hanya untuk melihatku kemudian pergi lagi. Lebih baik tidak usah”
“hey,,, jangan bicara seperti itu”
Aku tahu dia sangat marah padaku. Tatapan sinisnya itu benaar-benar menakutkan. Tapi… Lihatlah!!! Dia mulai menangis. Ayah macam apa aku ini yang tega membuat anak semata wayangnya menangis.
“sayang… Kenapa menangis??” aku mendekatinya dan memeluknya erat “stt… Sudah jangan menangis lagi”
“appa jahat. Appa tidak mempedulikanku lagi. Appa tidak sayang lagi padaku. Hiks….hiks…. appa jahat”
“mianhae Angel-ah. Maafkan appa mu ini. Bukan maksud appa untuk tidak peduli padamu. Appa sangat sayang dan mencintaimu. Hanya kaulah harta paling berharga dalam hidup appa. Maafkan appa yah nak”
Gadis kecil ini masih saja terus menangis dalam pelukanku. Aku benar-benar tidak tega melihatnya. Ku dekap tubuh putriku dalam-dalam.

xxx

“appa janji yah tidak akan meninggalkanku lagi”
“iya sayang appa janji” kataku seraya membetulkan selimut yang putriku pakai
“appa…”
“ne…” sahutku
“saranghae”
Aku senang mendengar putriku mengucapkan kalimat indah itu.
“nado saranghae sayang. Nah sekarang kita bobo yuk!! Besok kan gadis kecil appa mau pergi ke sekolah jadi sekarang harus bobo biar bisa bangun pagi”
“ne appa”
“ya udah kita bobo sekarang. Appa akan temani kamu bobo disini”
“ne… jaljjayo appa”
Aku mencium kedua kelopak matanya supaya dia cepat tidur. Huft akhirnya hubunganku dengannya kembali membaik. Hatiku benar-benar teriris saat aku harus bertengkar dengannya. Sakit rasanya.
“hihihi… Kau sungguh manis disaat tidur sayang”
Aku terkikih melihatnya tidur disampingku. Matanya, hidungnya, bibirnya sangat mirip dengan mu Kihyun. Seandainya kau masih hidup aku pasti akan senang dan gembira melihat kau, aku dan putri kita hidup bersama. Miris memang rasanya di tinggal istri yang sangat aku cintai. Tapi lihatlah!! Coba lihat Kihyun, kau bisa melihatnya dari surga sana kan. Putri kita tumbuh menjadi gadis kecil yang manis. Kau tahu Kihyun kenapa aku memberinya nama Angel, karena saat dia lahir ke dunia ini dia seperti malaikat sama sepertimu. Malaikat kecil yang selalu menghiasi hidupku. Aku janji Kihyun akan selalu menjaga anak kita sampai kapanpun.


ANGEL P.O.V
Huh…. Pagi-pagi buta seperti ini appaku yang paling tampan sedunia sudah ribut-ribut saja. Padahalkan aku masih ngantuk. Hooaammmm
“sayang cepat sarapan. Nanti kau terlambat ke sekolah” teriakan merdunya itu memaksaku buru-buru memakai sepatu


“nah sekarang habiskan sarapan mu. Setelah itu appa antar kau ke sekolah”
“ne appa” jawabku yang masih setengah sadar
Wkwkwk Lihatlah!! Pria tampan yang ada dihadapanku. Daritadi kerjanya hanya modar-mandir menyiapkan sarapan di meja makan. Apakah seperti ini wujud asli seorang leader dari hallayu star yang bernama Super Junior?? Ckckck aku tidak menyangka. Apa jangan-jangan di dorm dia juga rempong menyiapkan sarapan untuk para dongsaengnya. Seandainya ELF tahu seperti inilah kebiasaan sehari-hari seorang leader yang mereka cintai. Andai aku seorang paparazzi, aku akan merekam dan memfoto kegiatan yang dilakukan appa seharian dirumah. Lalu akan ku sebar luaskan di internet supaya ELF mengetahuinya. Hahahaha…. Opps aku lupa. Aku kan juga seorang ELF mana mungkin aku setega itu pada idolaku sendiri. Idola?? Maksudku bukan Leeteuk, appaku tapi aku ini Sparkyu. Yupp paman Kyuhyun. Aku sangat mengidolakannya, karena dia gamers sama sepertiku. Aku pernah bermain starcraft melawannya dan dia kalah. Sebagai hukumannya paman Kyuhyun membelikanku ice cream sebanyak satu troli keranjang swalayan. Hahaha mianhae paman, sepertinya pendapatanmu bernyanyi berkurang karenaku.


“sudah selesai sarapannya?”
“ne appa”
“kajja kita berangkat ke sekolah” appa menggandeng tanganku
“appa tunggu”
“wae??”
“kau yakin akan mengantarku denagn pakaian seperti itu??”
Ckckck leader tampan yang satu ini. Apa dia akan mengantar anaknya dengan celemek yang dia pakai.
“appa”
“hehehe appa lupa”
Segera dia melepas celemek yang dipakai kemudian mengantarku ke sekolah dengan mobil mewah hasil jerih payahnya selama menjadi member Super Junior. Sesampainya di sekolah.
“belajarlah yang benar dan jangan nakal yah!! Jaga dirimu baik-baik”
“ne appa”
Satu hal yang paling ku benci ketika appa mengantarku ke sekolah yakni yeoja-yeoja yang tak tahu malu itu selalu membentuk kerumunan yang ricuh yang membuat appa dan aku merasa tidak nyaman. Dan yang paling ku benci dari mereka, mereka meneriaki nama appa ku dengan sebutan “Leeteuk Oppa”. Dasar yeoja tak punya sopan santun, mereka pikir umur mereka berapa sampai-sampai berani kurang ajar seperti itu.
“dasar yeoja tak tahu diri. Mereka pikir appaku ini satu atau dua tahun diatas mereka. Seenaknya memanggil oppa” gerutuku yang sangat kesal
“hey sudahlah...”
Ini lagi, yeoja tengik ini berani sekali mendekati kami berdua.
“leeteuk oppa… Annyeonghaseyo” sapa seorang yeoja tengik yang membuatku ingin menarik rambutnya
“annyeong…” Sahut appaku dengan lembut
“hey yeoja tengik” aku mendorongnya sehingga dia terhuyung ke belakang “berani sekali kau memanggil appa ku dengan sebutan oppa. KAU PIKIR UMUR MU BERAPA HAH??”
“sayang jangan begitu ah” appa menjauhkanku agar aku tidak mencakar wajah yeoja sinting ini
“SANA KAU PERGI !! CEPAT PERGI!!” bentakku yang membuat orang-orang melihat kearah kami
Sepertinya teriakanku barusan cukup ampuh membuat yeoja dan kerumunannya itu itu bubar dari hadapanku.
“dasar yeoja-yeoja tengik”
“sayang… Jangan bicara seperti itu. Mereka itu ELF, fansnya appa dan kedua belas pamanmu” appa menasehatiku lembut
“ne arrasseo. Tapi AKU TIDAK SUKA. MEREKA SEMUA TIDAK SOPAN”
“huftt…” Appa menghela nafasnya. Sepertinya dia memahami maksud perkataanku “appa mengerti maksudmu. Ya sudah cepat masuk ke kelas. Nanti siang akan appa jemput kau pulang”
Setelah itu appa mencium keningku.
“sudah jangan marah-marah lagi”
“ne appa”

Sesampainya aku dikelas, aku malah dikejutkan oleh kumpulan murid perempuan yang ku tahu pasti mereka sedang bergosip. Yaa pemandangan ini hampir setiap hari kulihat semenjak mereka semua tahu kalau aku adalah putri tunggal dari Leeteuk Super Junior. Ah… Tapi aku tak mempedulikannya.
“hey apa kalian sudah mendengar gossip terbaru”
“gossip apa??”
“gossip tentang Leader Super Junior dan Tiffany SNSD??”
“hah?? yang benar??”
“masa sih??”
“apa mereka menjalin hubungan??”
“cepat ceritakan”
“iya ceritakan pada kami”
MWO?? Apa yang sedang mereka bicarakan?? Appaku?? Tiffany SNSD?? Aku begitu terkejut mendengar hal ini. Setahuku appa tidak sedang menjalin hubungan apapun dengan wanita lain. OK aku akui aku bukanlah orang yang selalu update dengan pemberitaan media yang berhubungan dengan appa dan grupnya. Tapi sekalipun appa menjalin hubungan istimewa kenapa harus dengan wanita menyebalkan itu sih.
“kalian tahu kabarnya Leeteuk Super Junior menjalin hubungan spesial dengan tiffany. Dia pernah bilang kalau tiffany memiliki sifat keibuan dan pantas dijadikan seorang istri”
“ahh yang benar saja..”
“mana mungkin...”
“kalau kalian tidak percaya kalian bisa cari beritanya di internet”
GLEKK.. bagaikan tersambar petir di pagi hari, seperti itulah perasaan yang sedang kualami sekarang. Aku seakan tak percaya dengan pernyataan teman sekelas ku tadi. Leeteuk berpacaran dengan tiffany?? Andwae. Tidak,,ini tidak boleh terjadi. Tidak boleh….

xxx

“nah sekarang sudah sampai” appa menggandengku masuk ke gedung mewah bertingkat yang tak asing lagi bagiku
“lho?? Appa menjemputku dan membawaaku kemari untuk apa??” tidak biasanya appa mengajakku ke gedung SMEnt. Apa jangan-jangan aku akan dijadiakan trainee disini
“appa ingin mendaftarkan ku menjadi trainee SM yah??” tanyaku polos
“hahaha tidak sayang. Appa tidak akan melakukan itu”
“lantas….??” Aku memencet tombol lift angka 5. Yah aku memang sudah hafal dilantai berapa appa dan paman-pamanku bernaung
TING~
Pintu lift terbuka itu tandanya sudah sampai dilantai 5.
“itu karena paman-pamanmu ingin bertemu denganmu sayang. Nah itu mereka” appa menunjuk ke ruang latihan yang dipakai untuk berlatih dance
“Angel-ah…” Teriak paman Kyuhyun… Pamanku ku ini memang sangat menggemaskan. Aku dan appa menghampiri mereka semua
“annyeonghaseyo paman” sapaku seraya membungkukkan badan
“yak… Angel-ah kau semakin tinggi saja” ucap paman yang paling jago masak. Siapa lagi kalau bukan paman Ryeowook
“wahh sekarang kau semakin cantik saja yah” sahut paman cantik, paman Heechul
“ahh paman bisa saja. Kalau aku bertambah cantik berarti aku adalah saingan paman” ledekku
“hahaha… Kau ini bisa saja”
“hey cantik… Terakhir bertemu perasaanku kau masih anak-anak. Tapi sekarang sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yah” sambung paman Donghae
“yak paman masa aku terus-terusan kecil sih”
“ckckck ternyata keponakan paman yang paling cantik sudah tumbuh dewasa. Kelas berapa sekarang sayang??” 
Aigoo… Ini dia paman yang membuat hatiku berdebar-debar saat melihat ketampanannya. Siapa lagi kalau bukan paman Siwon.
“kelas 1 SMA paman” jawabku manja
“kalian rupanya ada disini??”
Sepertinya aku kenal dengan suara orang ini. wanita ini aku mengenali suarannya. Jangan-jangan dia…
“annyeong Angel-ah. Lama tak bertemu”
Benar dugaanku, wanita ini adalah Tiffany. Wanita yang sedang digosipkan dengan appaku. Entah kenapa dari dulu aku sangat membencinya.
“rupanya kau disini” ucap appa yang dari sorot matanya bisa kulihat kalau appa mengagumi wanita ini
“Leeteuk oppa bisa kita bicara sebentar. Ada yang ingin kukatakan padamu”
“oh ne…. sayang appa sebentar dulu ya. Bermainlah dengan paman-pamanmu. Jangan nakal”
Aku menatap jijik pada wanita yang sepertinya akan merebut appa dariku. Cihh tidak akan ku biarkan hal itu terjadi.


“paman Sungmin”aku memanggilnya karena hanya paman Sungmin lah yang sedang bersantai-santai
“iya sayang…” Sahut paman Sungmin menghampiriku
“’aku mau tanya. Ada hubungan  Tiffany dengan appaku??”
“maksudmu hubungan spesial ??”
“ne”jawabku singkat
“sepertinya tidak ada. Hmm…memangnya kenapa sayang??”
“teman-temanku bilang katanya appa menjalin hubungan dengan Tiffany.. aku juga sudah googling berita itu”
“lalu??”
“berita itu benar adanya”
“sayang dengarkan paman” paman Sungmin merangkulku hangat “itu hanya gossip. Tidak benar adanya. Lagipula Leeteuk hyung tidak menyukai Tiffany, mereka hanya rekan kerja saja kok. Mereka kan sedang menggarap single duet terbaru”
“jinjja??”
“ne…  maka dari itu mereka kerap kali tampil bersama”
“oh…”
“lagipula memangnya kau tidak mau memiliki umma baru hah??”
“TIDAK” jawabku lantang
“waeyo??” tanya paman dengan nada lembut
“aku tak mau punya umma seperti dia” cetusku
“oh ne arrasseo” sambil mengelus rambutku


LEETEUK P.O.V
Aneh… Kenapa gadis kecilku jadi pendiam seperti ini. Semenjak dia pulang dari kantor kenapa tampangnya jadi cemberut begini. Apa yang terjadi dengannya??
“sayang… Apa kau mau mampir dulu??” kataku seraya tetap fokus menyetir
“aniyo appa” jawabnya yang sibuk dengan Iphone ditangannya
Tidak biasanya dia seperti ini. Apa dia sedang ada masalah?? Ini benar-benar aneh. Ku fokuskan untuk menyetir dan membiarkan putri kecilku ini bercengkrama dengan Iphonenya. Mungkin karena itu Iphone baru pemberian ku jadi dia begitu antusias ingin mencoba aplikasi didalamnya.
Sesampainya dirumah aku melihat Angel sudah tertidur pulas. Supaya dia tidak bangun aku memilih untuk menggendongnya kekamar. Aku menggendongnya lalu membaringkannya ditempat tidur.
“malaikat kecilku… Sepertinya kau lelah sekali seharian ini. Maafkan appa yah” aku mencium keningnya
Tapi sepertinya Iphone ini masih digenggam erat olehnya. Dengan perlahan aku mengambil Iphone itu dari tangannya.
“omona??’
“aku kaget setengah mati melihat layar Iphone anakku. Jadi sepanjang perjalanan pulang dia mencari berita tentang kedekatanku dengan Tiffany di internet?? Omona… Dari mana dia tahu berita ini. Jangan sampai berita ini membuatnya marah. Aku tidak ingin terjadi salah paham karena gossip ini.


Keesokaan paginya
“appa tidak lupa kan hari ini adalah hari pertemuan orang tua”
“hari pertemuan orang tua??”
“ne… aku kan sudah bilang dari 3 hari yang lalu”
“oh ne… appa ingat. Iya nanti appa ke sekolahmu”
“aku tunggu jam 10 yah”
“iya sayang appa pasti datang”

xxx

Aku belum bisa menyangka Angel tahu menahu soal berita ini. Aku sungguh khawatir kalau dia sampai percaya dengan berita itu, habislah riwayatku nanti.
“oppa…”
“Tiffany-ah waeyo??”
“oppa maukah kau mengantar ku ke butik langgananku. Ada  baju yang harus ku ambil”
“oh baiklah”

ANGEL P.O.V
Watu sudah menunjukkan pukul 09.50 tapi kenapa appa belum datang juga. Apa dia kalau sekarang ada pertemuan orangtua. Tapi itu mustahil, tadi pagi appa sudah janji mau datang. Baiklah aku akan menunggunya.
“Angel-ah… Appamu akan datangkan??” tanya seongsaengnimku
“ne”
“baiklah kalau gitu ibu akan menunggu appa mu datang”
“ne gomawo”
09.55, 09.58, 10.00, 10.10. sudah pukul 10.10 appa tidak datang-datang juga. Kemana dia?? Apa jangan-jangan dia tidak datang, tapi sekarang dia ada dimana. Aku sungguh gelisah menunggu appa yang tak kunjung datang.
Satu persatu murid dan orangtuanya maju ke depan untuk berdiskusi dengan seongsaengnim mengenai perihal prestasi di sekolah. Aku begitu gelisah karena sekarang giliranku yang maju. Tapi aku hatus bagaimana?? Sampai saat ini appa belum datang juga.
“Angel Park” panggil seongsaengnim
“ne”
Dengan bimbang aku melangkahkan kakiku menuju meja guru. Baiklah aku pasrah sekarang.
“mana appamu?? Apa beliau tidak datang??”
“molla…” Jawabku tertunduk
“hey Angel…”
Aku kenal dengan teriakkan itu. Itu kan teriakannya paman evil.
“paman Kyuhyun??” mataku terbelalak kaget melihatnya ada disini
“mianhae telat”
“paman sedang apa datang kemari??”
“menggantikan Leeteuk hyung. Dia bilang dia tidak bisa hadir jadi aku wakilkan saja. Tidak apa-apakan seongsaengnim kalau di wakilkan??”
“oh ne gwaenchana. Yang penting setiap murid ada pendampingnya saat sedang berdiskusi”


“paman kenapa appa tidak bisa datang?? Kemana dia??”
“hyung bilang dia sedang ada urusan”
“lalu kenapa aku di bawa ke dorm kalian?? Kan tidak sembarang orang yang boleh kesini”
“hehehe… Paman ingin bermain starcraft denganmu gadis kecil”
Sesampainya di dorm aku malah memergoki appa da wanita itu sedang tertawa asik. Aku tak suka melihat pemandangan ini.
“oppa gomawo karena sudah repot-repot mengantarku ke butik”
“ne cheonma. Aku senang mengantarmu”
“lho hyung, Tiffany kalian kok bisa ada disini?” tanya paman Kyuhyun yang heran melihat mereka berdua
“ah Kyu-ssi kau ada disini. Angel…????”
Aku menatap sinis wanita sialan ini. Jadi karena ini alasannya appa tak mau datang ke sekolah.
“jadi karena ini appa tidak mau datang ke sekolahku. KARENA WANITA SIALAN INI HAH??”
“Angel bicara apa kau ini. Jaga bicaramu itu, tidak sopan” appa membentakku
“oh jadi pemberitaan tentang hubungan spesial kalian berdua benar adanya”
“Angel-ah jangan seperti itu sayang, itu hanya gossip” sambung paman Kyuhyun
“Angel kali ini appa benar-benar marah padamu. Cepat minta maaf pada Tiffany. CEPAT….”
“sudahlah oppa. Ini salah paham”
“cihh… Aku tidak sudi minta maaf pada wanita sialan ini”
“KAU INI…”
Sepertinya aku sudah siap menerima tamparan appa. Tapi sayang appa malah menghentikan laju tangannya yang akan menamparku.
“hyung hentikan…!!!” Paman donghae dan paman siwon keluar dari dorm
“apa yang kau lakukan pada keponakanku hyung” paman Donghae membelaku “kau tidak apa-apa kan sayang??”
“tidak paman” jawabku dengan tubuh yang bergetar
“hyung apa kau mau menampar anakmu sendiri hah?? Kau sungguh tega hyung” paman Siwon memarahi appa
Aku terus saja menatap wanita menjijikan ini. Aku muak dengan gayanya yang sok baik dan sok manis. Sial… Dia malah tersenyum padaku. Lihat saja kau tidak akan pernah bisa merebut appa dari ku.
“Donghae-ssi, Kyuhyun-ssi cepat antar Angel pulang kerumahnya” pinta paman Siwon yang tak ingin situasi tambah memanas
“ne hyung” jawab paman Kyu
“ayo sayang kita pulang” paman Hae menuntunku untuk pulang. Aku berhenti sejenak menatap wajah bersalah appa
“appa jahat…” Ucapku getir sambil meneteskan air mata. Appa juga menangis saat menatap ku

LEETEUK P.O.V
Aku menatap nanar putriku yang masih berbaring diranjangnya. Aku tahu semalaman ini dia menangis karenaku, itu terlihat jelas dari matanya yang bengkak. Ini semua karena kebodohanku. Bisa-bisanya aku hampir menampar putriku sendiri.
“mianhae Kihyun… jeongmal minhae. Aku hampir membuat anak kita terluka. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi Kihyun. Aku yang salah. Ini semua salah ku”
Ku tatap malaikat kecilku ini dengan tatapan bersalah.
“maafkan appa nak. Ini semua salah appa”
Tak hentinya air mataku ini terus mengalir membentuk sungai kecil di pipiku. Aku merasa amat bersalah atas perbuatan ku. Ingin rasanya aku menghukum diriku sendiri.
“u-umma…a-appa…”
“sayang kau sudah bangun” aku menyentuh keningnya
“u-umma u-umma…” dia mengigau lagi
Astaga badannya panas sekali. Anakku kena demam tinggi. Segera aku ambil air hangat untuk mengompresnya lalu ku telpon dokter untuk datang kemari.

xxx

“bagaimana dok keadaan anak saya??” tanyaku cemas
“gwaenchana. Dia hanya demam biasa. Ini resepnya dan obatnya harus diminum teratur”

ANGEL P.O.V
Aku membuka mata dan mengerjap apa yang ada di sekelilingku. Mata ini terasa berat dan badanku pegal-pegal semua. Mwo??aku terkejut melihat appa yang tidur disampingku.
“appa…”
Appa terbangun karena suaraku. Dia mendekat dan langsung memeluk ku erat.
“maafkan appa… Hiks… appa janji tidak akan mengulanginya lagi”
“ne gwaenchana appa. Appa tidak salah kok. Ini semua salahku” aku membalas pelukan appa
“aniyo… Ini semua salah appa. Appa janji akan selalu mendengar perkataanmu. Appa janji”
“ne appa. Hiks… appa jangan menangis nanti aku juga ikut nangis”
“ne… appa tidak menangis lagi” appa menghapus lembut air mataku dengan ibu jarinya



“appa kenalkan beliau ini seongsaengnim ku. Namanya Kang Sora”
“MWO??? Sora??” appa terlihat terkejut melihat seongsaengnim ku. Apa jangan-jangan mereka sudah berkenalan lama
“Jungsoo oppa??”
“lho kalian sudah saling kenal??”
“tentu… Kang Sora ini mantan pacar appa waktu SMP dulu. Opppssss” appa langsung menutup mulutnya. Sepertinya appa keceplosan
“hahahaha… Appa keceplosan yah??? Ihh ketahuan deh. Benar begitu seongsaengnim??”
“ah ne…” jawab seongsaengnim malu-malu
Astaga mereka berdua seperti anak ABG jaman sekarang masih suka mali-malu. Lihatlah wajah mereka merah seperti kepiting rebus. Neomu neomu kyeopta.
“oppa annyeonghaseyo. Lama tak berjumpa”
“annyeonghaseyo Sora-ah. Kau kemana saja selama ini??”
“ehem… Sepertinya aku akan memiliki umma baru” ledekku
“yakk sayang kok ngomongnya begitu. Memangnya kau ingin umma baru yah??”
“ne” aku mengangguk
“bagaimana kalau seongsaengnim Kang yang jadi umma baru mu??”
Entah appa bercanda atau serius tapi aku begitu gembira mendengarnya. Kalau appa menikah dengan seongsaengnim aku akan menyetujuinya karena seongsaengnim sangat baik padaku. Dia tidak pernah menghukum ku sekalipun aku membuat onar di kelas.
“jinjjayo??? Aku setuju appa…” Aku teriak kegirangan “seongsaengnim Kang kau mau kan menikah dengan appa??”
“ng..ng..” seongsaengnim tak bisa berkata apa-apa. Tapi aku yakin dia pasti mau menikah dengan appa
“hore… akhirnya ku punya umma baru juga”


END